Polkadot ~Part 1 (FanFic by Freelance)

CAST:

Kencana—Nana (Tokoh fiksi) ; Kyuhyun; Leeteuk ; Super Junior ; Ghassany (Tokoh fiksi dalam fanfict Miracle).

Author: Karina Sacharissa (sachakarina).

***

Aku hanya bersembunyi, mencipta jarak sejauh-jauhnya dari masa lalu. Padahal aku tahu, selihai apapun aku bersembunyi atau sekuat apapun aku berlari, pada akhirnya aku harus dihadapkan pada kenyataan. Bahwa masa lalu itu selalu selangkah lebih dulu daripadaku. Dia menungguku kelelahan, menertawaiku saat akhirnya aku menyerah pada usaha sia-sia yang menjadi topengku.

Dan aku juga tahu, jika aku telah memulai harusnya aku mampu berdiri sampai akhir. Tapi.. aku takut. Takut jika akhirnya kisah itu pecah menjadi serpihan-serpihan yang menyakiti. Kau. Aku. Dia?

***

Part ~1~

Kencana—Nana—mengetatkan coat yang dikenakannya untuk melindunginya dari udara dingin yang seketika menyergap begitu dia menjejakkan kaki di bandara Incheon, Korea Selatan. Pakaian bermotif polkadot menyembul sedikit dari balik kerah coatnya yang panjang nyaris sampai ke lutut, sepasang boat menghiasi kakinya ditambah senyum semangat yang sejak tadi diumbarnya seakan menutupi rasa lelahnya setelah menempuh sekian jam perjalanan dari Jakarta.

Dia merasa sangat bahagia bisa menginjak Korea Selatan lagi. Dulunya, Kencana beserta keluarga pernah tinggal selama enam tahun di Seoul, karena ayahnya bekerja di salah satu perusahaan elektronik terbesar yang ada di Korea. Tapi lima tahun lalu, ayahnya menjadi salah satu kepala bagian di cabang perusahaan yang baru dibuka di Indonesia sehingga kedua orang tuanya harus kembali ke Negara asal mereka. Saat itu Kencana tidak ikut pindah dengan alasan ingin melanjutkan sekolahnya di Korea saja, yang kualitasnya jauh lebih bagus. Tapi setahun kemudian, dia toh akhirnya pindah ke Indonesia juga menyusul kedua orang tuanya.

Kencana kembali ke Seoul saat ini untuk melanjutkan kuliah fashion design-nya. Cita-citanya sejak kecil adalah menjadi seorang perancang busana terkenal seperti Anne Avantie yang terkenal melalui koleksi kebayanya. Saat teman-temannya di Indonesia tahu bahwa dia akan mentransfer kuliahnya ke salah satu universitas di Seoul, pertanyaan-pertanyaan yang sama terus diajukan padanya. Mengapa dia tidak sekalian memilih Paris atau Milan atau London yang seluruh penjuru dunia tahu bahwa kota itu adalah kota mode paling top. Kencana beralasan bahwa di Seoul, ada Bibinya yang merupakan seorang perancang busana juga yang pasti bisa membantunya jika dia kesulitan.

Alasan sebenarnya jelas bukan itu. Ada sesuatu yang menarik Kencana untuk kembali. Mungkin kengan-kenangan lamanya akan kota itu telah menjadi magnet untuknya. Apapun itu, dia sudah berada di Seoul sekarang. Memulai hidup barunya.

Kencana menarik kopernya melintasi gedung megah yang mengagumkan menuju pintu keluar. Bibinya telah berjanji akan menjemputnya hari ini. Bibi Yura adalah istri dari adik laki-laki mamanya. Bibi Yura adalah wanita asli Korea tapi pandai berbahasa Indonesia dan merupakan seorang perancang busana. Bibinya getol mempelajari bahasa Indonesia sejak bertahun-tahun lalu dengan alasan dia tak ingin memiliki penerjemah saat ke Indonesia. Alasan simple yang membuat Kencana benar-benar kagum.

Nama Bibi Yura sudah terkenal dikalangan para artis, butiknya pun yang berlokasi di Myeongdong tak pernah sepi pelanggan. Kencana akan membantu Bibinya disana untuk menambah pengalaman sambil menyelesaikan kuliahnya.

Bandara incheon memang selalu ramai—bahkan masuk ke dalam daftar lima bandara tersibuk di dunia—tidak terkecuali hari ini. Tapi kali ini jelas jauh berbeda, banyak wartawan dan kelompok penggemar yang membawa banner bertuliskan ‘Super Junior’ di depan pintu kedatangan.

Siapa sih yang tidak tahu Super Junior? Boyband yang namanya dikenal tidak cuma di Korea tapi hampir di seluruh Asia, bahkan di Amerika dan Brazil. Sepertinya Boyband itu baru saja kembali dari luar Negeri, dan para penggemarnya sudah memadati bandara hingga menutupi jalan untuk menjemputnya. Ada-ada saja!

Kencana berjalan keluar dengan cepat, berusaha menghindari kerumunan itu. Tapi tiba-tiba saja para penggemar itu berlari ke arahnya sambil berteriak. Kencana jadi panik. Dia menoleh ke belakang dan melihat member Super Junior juga akan segera keluar dari bandara. Kencana berbalik untuk menghindar dan mencari jalan lain tapi dia terhalang oleh bodyguard yang telah menutup jalannya agar member Super Junior itu memiliki akses lebih mudah untuk masuk ke dalam mobil. Mau tidak mau Kencana harus menembusi kumpulan penggemar yang terus menjerit-jerit histeris. Tak merasa kasihan sama sekali pada pita suara mereka yang bekerja sangat keras.

“KYUHYUN OPPAAAAA!”

“Kyaaa… DONGHAE OPPAAA!”

“TEUKIEE OPPAAA!”

Kencana menoleh lagi, dia bisa melihat wajah member Super Junior cukup jelas, mereka tersenyum, beberapa melambaikan tangan untuk menyapa penggemar. Lampu blitz bergantian berkedip dan para penggemar itu berteriak semakin keras, mereka menggapai-gapai, berusaha agar bisa menyentuh salah satu di antara personil Super Junior.

Kencana yang sedari tadi berusaha melepaskan diri malah makin terdesak, persediaan udara di paru-parunya perlahan menipis. Dia berusaha bernafas tapi rasanya tak ada udara yang terhirup karena orang di sekitarnya terus menghimpit, belum lagi kopernya yang lumayan besar menyulitkan dirinya untuk bergerak di antara keramaian. Seseorang menyikut dadanya yang membuatnya terbatuk, beberapa orang bahkan ada yang menginjak kakinya. Kencana berhasil menjerit kesakitan tapi tak ada satu orang pun yang peduli, mereka mungkin berpikir bahwa Kencana adalah salah satu diantara mereka dan menganggap teriakan itu adalah teriakan kebahagiaan juga.

Setelah melalui beberapa menit yang menyiksa akhirnya Kencana berhasil lolos dari kerumunan. Kencana langsung teringat berita di Indonesia mengenai pembagian sembako yang membuat banyak orang jatuh pingsan, mungkin rasanya seperti tadi.

Kencana berdiri di pinggir jalan sambil membungkukkan badan, kedua tanganku bertumpu pada lutut, dia berusaha menarik nafas dalam-dalam untuk mengisi kembali paru-parunya.  Dia nyaris mati karena kehabisan udara saat terhimpit.

Super Junior sialan. Fans gila! Kencana mengumpat dalam hati.

“Nana?” mendengar nama kecilnya dipanggil, Kencana menengadah dan melihat Bibi Yura sudah berdiri di hadapannya. Terlihat khawatir melihat sang keponakan pucat pasi seperti kehabisan darah. “Kau baik-baik saja?”

Kencana bernafas lega. Harusnya dia sudah bisa menebak, siapa lagi yang akan menyapanya dengan panggilan ‘Nana’ dan menggunakan bahasa Indonesia jika bukan Bibinya.

“Ayo Bi, kita segera pergi dari sini. Aku hampir saja mati karena penggemar-penggemar itu!” kata Kencana menarik tangan Bibi Yura yang masih kebingungan. Bibi Yura sempat melongokkan kepala dan melihat kerumunan yang perlahan mulai menipis. Yang menjadi pusat keramaian itu sudah pergi entah kemana.

***

Seminggu kemudian

Pohon-pohon perlahan mulai berubah warna karena musim gugur telah menyapa. Hujan sedang turun hari ini, membuat suhu udara yang pada dasarnya memang dingin menjadi lebih dingin. Kencana belum terbiasa dengan udara dingin itu lagi mengingat selama ini Jakarta panasnya bukan main. Beberapa hari setelah dia tiba di Seoul, dia sempat terkena Flu yang untungnya tidak begitu parah. Dia menangkupkan kedua tangan, meniup, menggosok-gosokkan lalu menempelkan tangannya yang hangat di pipinya yang memerah karena dingin.

Kencana membuka payungnya yang bermotif polkadot dan meninggalkan kampus menuju halte bis. Kuliah baru akan di mulai minggu depan tapi dia masih harus mengurusi ini dan itu. Tidak perlu waktu lama hingga dia tiba di Myeongdong. Dengan segera dia menuju butik Bibinya.

“Aku datang!” teriak Kencana begitu masuk ke dalam butik. Semua orang menoleh dan menatap heran. Tidak mengerti. Ups, tanpa sadar tadi Kencana mengoceh dalam bahasa Indonesia, tentu saja tidak ada yang mengerti. Kecuali Bibi Yura tentunya.

“Oh, kau sudah datang. Ayo ke sini!” kata Bibi dan Kencana mengikutinya menuju sebuah ruangan. “ Apa kau capek?” tanya Bibi. Kencana menggeleng pelan.

“Hanya dingin!” Kencana membuka coat-nya yang agak basah karena terkena hujan dan menggantungkannya di gantungan yang memang sudah tersedia di dekat pintu.

“Kau mau minum coklat hangat?”

“Tentu.” Kencana menjawab bersemangat. Bibi Yura tersenyum lalu menyambar gagang telepon di atas mejanya.

Tidak lama kemudian seorang OB masuk ke ruangan membawa minuman favorit Kencana. Kencana menyesap coklat hangat itu dengan segera, kehangatan segera menjalari tubuhnya.

“Bibi memintaku ke sini, apa yang bisa kubantu?” tanyanya pada Bibi Yura yang sedang sibuk dengan beberapa gambar di hadapannya.

“Oh iya. Aku ingin meminta bantuanmu untuk membawakan pakaian ini ke tempat artis yang akan mengenakannya. Apa kau tidak keberatan?”

“Tentu. Siapa artis itu?”

“Para member Super Junior. Mereka akan menggunakan ini untuk konsernya nanti!

Untuk sesaat Kencana ternganga mendengarnya. Haruskah dia berurusan dengan mereka lagi? terakhir kali dia bertemu dengan Super Junior—dengan tidak sengaja—dia hampir saja mati.

***

Bel pintu dorm itu terus berdenting-denting nyaring. Kyuhyun menggeliat di tempat tidurnya lalu menutup telinga dengan bantal agar dia tak mendengar suara menyebalkan itu. Dia baru tidur selama dua jam dan masih sangat kelelahan setelah perjalanan jauh semalam dilanjut latihan hingga pagi untuk persiapan album baru mereka. Kenapa harus dia yang terbangun? Mengapa bukan member lain saja yang terbangun dan membuka pintu? Apa mereka semua tuli?

Bel berbunyi lagi. Kyuhyun mengerang pelan lalu menendang selimutnya hingga terjatuh ke lantai. Dia bangkit meninggalkan kamar tidurnya menuju pintu depan sambil bersungut-sungut kesal. Dia menyeret langkahnya, sesekali bertumpu pada dinding agar dia tidak jatuh karena dia merasa oleng.

“Siapa?” tanyanya di intercom dengan suara parau.

“Aku datang untuk membawa pakaian dari butik Kim Yura.” jawab orang di balik pintu. Kencana.

Oh, Butik yang pakaiannya akan kami pakai saat konser nanti. Paling tidak otaknya masih bisa diajak berkompromi saat ini untuk mengingat beberapa hal yang penting. Kyuhyun membuka pintu dan melihat seorang gadis dengan setumpuk pakaian di tangannya. Wajah gadis mengingatkanku dengan gadis yang pernah Siwon bawa ke konser mereka. Ghassany. Mereka tidak mirip, tapi kedunya memiliki mata yang hampir sama lebar dan warna kulit yang hampir sama. Dia saja jauh lebih putih.

“Silahkan masuk!” Kyuhyun mempersilahkan, menggeser tubuhnya agar orang itu bisa masuk. Kencana membungkuk sedikit untuk memberi hormat lalu membuka sepatunya dan mengganti dengan sandal rumah yang telah tersedia.

“Aku datang membawa baju untuk konser Anda. Anda sebaiknya mencobanya dulu untuk memastikan apakah ukurannya pas!” kata Kencana begitu dia duduk di sofa.

“Aku tahu. Tapi belum ada satu orang pun yang bangun. Apa kau bisa menunggu sebentar? Aku akan membangunkan mereka!” Kyuhyun berujar lalu menguap. Sebenarnya Kyuhyun tidak begitu yakin akan ada yang terbangun karena mereka semua pasti sama lelah dan mengantuk seperti dirinya. Kencana hanya tersenyum. Kyuhyun kembali menyeret langkahnya ke kamar untuk membangunkan Sungmin.

Hyung, bangun!” kata Kyuhyun sambil mengguncangkan teman sekamarnya itu.

“Kyu, jangan menggangguku. Aku mengantuk!” gumam Sungmin tidak begitu jelas. Dia kembali terlelap. Kyuhyun duduk di ujung tempat tidur lalu mengguncangnya lagi, lagi, dan lagi. Semakin lama guncangan itu semakin pelan sampai akhirnya Kyuhyun sudah jatuh tak sadarkan diri.

***

Kencana menunggu di sofa ruang tengah, sepuluh pasang pakaian dia letakkan dengan hati-hati di pangkuannya. Dia tidak menyangka, mereka—anggota Boyband yang sangat terkenal ini—ternyata pemalas juga. Sudah pukul 12 siang tapi tak ada satu orang pun yang bangun.

Kencana bisa mengenali siapa orang ini. Dia Kyuhyun, magnae di grup ini. Kyuhyun tampaknya sangat lesu dan mengantuk. Mata Kyuhyun bahkan terlihat sangat berat, dia tidak akan kaget kalau saja orang itu jatuh tertidur di hadapannya.

Lima belas menit pertama, Kencana masih duduk tenang di sofa. Tiga puluh menit kemudian dia mulai kebosanan, dia meletakkan pakaian yang sedari tadi dipangkunya ke sofa lalu dia menjelajah ruangan itu, meneliti satu persatu foto yang ada. Ingin rasanya dia mengintip ke salah satu kamar, tapi takut salah seorang di antara mereka melihatnya.

Sejam berlalu tapi tak ada salah satu di antara mereka yang keluar juga. Kencana merasa sangat bosan, dia melirik pergelangan tangannya. Dia berharap ada jam tangan disana untuk mengalihkan perhatian tapi dia hanya melihat kulitnya yang kecokelatan. Sekarang dia tahu apa fungsi accessories yang tidak pernah dikenakannya itu: untuk membunuh sedikit rasa bosan yang menggunung.

Kencana mulai kesal.

“Memangnya mereka siapa membuatku menunggu seperti ini? Waktuku bukan hanya untuk menunggu orang-orang sombong seperti mereka ini. Bukan berarti karena mereka terkenal maka mereka bebas mempermainkan aku. Dasar!” Kencana mulai mengumpat kesal. Dia bangkit dari sofa. Kesabaran juga punya batas. Dia ingin pulang!

“Siapa anda?” Kencana menoleh ke sumber suara. Ada seseorang berdiri di pintu salah satu kamar, rambutnya tampak awut-awutan (tidak kalah dengan Kyuhyun tadi), dia jelas baru saja bangun tidur. Itu Ryeowook.

Hmm, kira-kira apa yang terjadi jika dia memotret orang itu dan menyebarkannya di internet? Ah, haruskah dia melakukan hal bodoh seperti itu? Apa gunanya? Dia tidak ingin berurusan dengan ELF yang pasti tidak akan membiarkannya lolos jika ketahuan masuk ke dorm Super Junior dengan sangat mudah sedangkan mereka semua tidak bisa.

“A-aku datang membawa pakaian untuk kalian coba!” kata Kencana. Ryeowook berjalan mendekat.

“Oh, iya. Manager kami sudah memberitahukan kemarin. Lalu bagaimana anda bisa masuk ke sini?”

Kencana mendengus pelan. “Seseorang membukakan pintu untukku dan menyuruhku menunggu selama dia membangunkan member lain yang masih tertidur. Tapi dia tidak muncul-muncul juga.”

“Siapa?”

“Aku pikir itu Kyuhyun!”

“Oh, berapa lama anda menunggu?”

Kenapa dia terus bertanya-tanya? Kenapa dia tidak segera membangunkan temannya yang lain lalu tugasku selesai! Aku sudah muak berada disini.”

“Sejam! Jadi bisakah anda segera membangunkan teman anda yang lain? Karena waktuku tidak hanya ingin aku habiskan untuk mengurusi ini!” Kencana memilih mengatakan itu saja dari pada menyuarakan pikirannya tadi yang sepertinya tidak jauh berbeda kasarnya. Dia berusaha meredam nada kesal dari suaranya. Mereka ini adalah pelanggan jadi Kencana seharusnya bersikap baik.

“Oh, maaf! Aku akan segera membangunkan mereka!” kata Ryeowook segera, lalu masuk ke salah satu kamar yang berhadapan dengan kamar yang dimasuki Kyuhyun tadi. Kencana menyilangkan tangan di depan dada lalu kembali duduk di sofa. Mengambil pakaian dan memangkunya kembali.

Tidak lama kemudian mereka semua berkumpul. Meskipun tidak begitu fanatik dengan Kpop, tapi Kencana bisa mengenali mereka semua. Wajah dan nama.

“Oh, maaf telah membuat anda menunggu. Kami kelelahan setelah perjalanan jauh dan latihan!” ujar Leeteuk, si Leader itu duduk di sofa di samping Kencana sedangkan yang lain duduk di lantai.

“Maaf, aku ketiduran saat membangunkan Sungmin Hyung. Aku benar-benar minta maaf!” kata Kyuhyun menyesal. Kencana mengabaikan.

“Silahkan anda coba pakaiannya! Ada label nama di pakaian masing-masing agar tidak tertukar” Kencana menyodorkan sepuluh pasang pakaian itu. Mereka mencari pakaian dengan label nama mereka.

“Oh, siapa namamu?” tanya Donghae.

“Kencana!”

“Nama yang aneh!” Yesung nyeletuk.

“Aku dari Indonesia, jadi mungkin wajar jika namaku agak berbeda!”

“Ohhh” Mereka menggumam serempak. “Anda tahu nama-nama kami kan?” tanya Sungmin. Kencana mengangguk pelan.

Tiba-tiba pintu terbuka. Semua menoleh tak terkecuali Kencana. Dan dia sempat terpesona oleh wajah ganteng itu. Ahhh, mereka semua yang ada disini memang ganteng, agak sulit memutuskan yang mana yang mendapatkan predikat ‘paling’ menurut versi satu-satunya gadis yang ada disitu.

Siwon berdiri di depan pintu. Dia baru saja datang!

“Ada apa ini? kenapa ramai sekali?” tanya Siwon sambil melepas sepatunya. Tawa Kencana hampir berhamburan. Ramai? Hanya ada tambahan satu orang di kerumunan itu, yang berarti selebihnya adalah orang yang setiap hari ditemuinya. “Siapa gadis cantik ini?” tanya Siwon lagi saat melihat Kencana. Gadis itu sedang berusaha menjaga agar pipinya yang mulai memanas tidak tampak seperti buah tomat.

“Dia pacarku.” sergah Leeteuk yang membuat mata lebar Kencana melotot ke arahnya, Leeteuk malah mengedipkan sebelah matanya genit dan tersenyum memamerkan lesung pipinya. “Namanya Kencana! Kami serasi kan?” lanjutnya.

Kencana melirik member yang lain, tapi sepertinya mereka tidak peduli. Mereka tampak sibuk meneliti pakaiannya! Dia ingin mengklarifikasi bahwa itu bohong karena sepertinya Siwon percaya, tapi Siwon sudah berbicara lagi.

Hyaa, dia pacarmu Hyung? Kau curang, tidak menceritakan padaku!” kini Siwon ikut bergabung di ruang tengah dan duduk di lantai.

“Itu karena kau terlalu sibuk dengan Ghassany!” seru Donghae lalu berdiri membawa pakaian dengan label namanya menuju kamarnya.

Kompak. Mereka kompak mengerjaiku atau Siwon sebenarnya? Pikir Kencana.

Kencana memang pernah melihat foto Siwon yang beredar di internet dengan seorang gadis di taman setahun lalu. Berita mengenai pacar Siwon itu benar-benar heboh. Tapi tidak lama berita itu redam juga. Tak ada lagi kabar dari wanita yang katanya adalah warga Negara Indonesia.

“Aku bukan—” ujar Kencana, tapi Leeteuk tiba-tiba memotong.

“Aku juga ingin mencoba ini dulu. Kau bisa menunggu sebentar kan, Chagi?” Leeteuk bangkit sambil mengusap rambut Kencana. Chagi? Apa dia gila? Kenapa jadi seperti ini? Kencana kembali menatap Siwon.

 Sial. Dia tersenyum tidak jelas.

“Aku bukan—” Kencana mencoba lagi. Dia hanya berharap Siwon percaya.

“Siwon… Coba pakaianmu saja. Jangan ganggu pacarku! Atau aku akan menendangmu keluar!” teriak Leeteuk yang berhasil memotong perkataan Kencana lagi, Siwon tertawa lalu bangkit dan membawa pakaian yang memang tersisa untuknya.

Sejam kemudian acara fitting baju selesai juga.

“Maaf, aku tidak bisa mengantarmu. Kau tidak apa-apa pulang sendiri kan?” kata Leeteuk manis, Kencana melengos malas. Siwon masih juga percaya karena Kencana tidak diberikan kesempatan sedikit pun untuk membela diri. Dengan segera dia mengambil sepatunya dan pergi.

Dia tak ingin berurusan dengan mereka lagi!

***

To Be Continue…

 

Ini sebenarnya adalah sekuel FF Miracle yang sebelumnya pernah dimuat disini juga. Dan… jangan lupa komentarnya ya ^^

Gomawo

31 thoughts on “Polkadot ~Part 1 (FanFic by Freelance)

  1. Oh my Gosh….I’m speechless when I saw my nick name here…. I think this story was made for me, right??? wkwkwkwkwk *over confident*

    what can I say, I’m totally speechless now….>,<

    • Okay, setelah menenangkan diri, aku akan putuskan untuk memberikan komen yang pantas di FF ini hahahaha…kan kasian author kalo cuman dapet komen yang ‘irit’ gitu wkwkwkwkwk

      Ih itu Kencana hampir sama kayak Minhwa yah, sama-sama designer gitu, cuman bedanya Minhwa lebih ke creative director buat iklan-iklan gitu wkwkwkwkwk…terus Kencana juga suka coklat panas gitu sama kaya Minhwa hehehehe

      Aduh itu yah tolong leader-nim kenapa anda jadi suka tebar pesona dimana-mana?? yang begini nie yang bikin hati sedut senut *lebay*

      Sepertinya Kencana punya suatu kenangan deh tapi maish belum kebuka aja nie hahahaha so ditunggu kelanjutannya aja yah ^^

    • hehehe,kebetulan bgt nama tokohnya sama dgn namanya Eonni.

      cerita ini dibuat untuk para reader,jelas Eonni Nana juga. tp ngebaca nama sendiri jd tokoh dlm cerita pasti agak beda. berasa kita yg jd tokohnya langsung. hehe 🙂

      Karena keseringan tebar pesona makanya Tukie Oppa banyak yg suka.termasuk aku nih kepincut jg (tp diurutan ke2) 😀

      baru nyadar sy kalau Nana sm Minhwa banyak kesamaan. jgn2 orangnya sama? #apasih *dikeplak*

      Gomawo Eonni udah bantuin biar FFku bs diposting disini + komentarnya *membungkuk dalam2* *happy*

      🙂

  2. Hahahaha.. Park Jung Soo, kpn dia ga tevar pesona ga jls bgtu..???
    Dan tumben yg bgn Kyu??? Biasany Wookie yg gmpng bgn..
    Saya suka… Neomu joahaaaaasoooo.. ^^

  3. kebetulan aja Kyu yg bangun, kalau yg bangun bkn dia,ceritanya lain lagi.hahaha
    itupun Kyu masih ‘ngambang’ antara sadar dan tdk sadar. yg bener2 udah bangun pertama kali kan tetep Ryeowook. hehehe

    gomawo Eonni udah nyempetin baca dan ninggalin komentar 🙂

  4. hello.. hello..
    saya nongol disini juga 😀
    iya nih, si leader mah hobinya tebar pesona.. tp ga usah ditebar juga pesonanya udah kemana2, terbukti banyak yg kepincut disini hahaha
    part selanjutnya, munculin bang yes (?) dong eon.. wkwk

    • Hola Vie 🙂

      pesona Leader-nim memang udah gak usah diragukan lagi.hohoho

      nah, Bang Yes kan ada jg di part ini, numpang nyeletuk doang tapinya.wkwk

      part berikutnya aku munculin Bang Yes,nggak ya? hmmm…
      hahahaha

      makasih ya Vie udah baca+koment (lagi!!)
      🙂

  5. Wah.. bgs.. LANJUT!!!
    msh da hub. dgn ghassany ga, mslhny ending ghassany ma siwon gtu doank sie trz blm da petunjuk spa yg falling in love..
    dtnggu lnjutnny tp jgn lma2 y ^^

  6. Cha.. ceritanya menarik.. kl nyangkut yobodeul, apa sih yg ga menarik ya ga?
    dan menarik juga bahas editan, hahahahaha..

    Na, ini di edit dulu ngga? masa “boat” dipake di kaki.. “boot” kali..
    ak nemu typonya ga banyak ko, tp lumayan mengganggu.. hehehehe..

    ayo dilanjut.. sepertinya feelingku cerita ini sama Miracle bisa jd “sepupuan” kyk novel2 Ilana Tan kesukaan minhwa, hehehehehe..

    • hahaha, editornya datang. malu ada typo *tutup muka*

      saya jg suka baca novel yg sepupu2an. Novelnya Ilana Tan trmasuk favorit aku jg setelah novelnya Sitta Karina. *nah,kok bahas ini.haha

      gomawo Eonni udah mampir di FFku ^^

    • Sudah di edit Onnie, cuman yah berhubung matanya Minhwa tidak sejeli Minyoung Onnie, jadi yah masih ada aja yang typo wkwkwkwkwk

      Aduh Minhwa emang demen banget sama Ilana Tan, sampe-sampe semua aja tulisan dia ada patternnya wkwkwkwkw *berasa Minhwa aja*

  7. Wah,parah c Kyu..org lg di tungguin,ehh dy malah tdr lg..!
    Klo aq jd Kencana aq lgsg keluarin hp,mulai foto sana-sini,dari depan pe belakang,pokoknya semuanya deh,tar aq jual foto”nya..hahahaha!Sambil nyelam mnm air.
    Mmm,Leader yg 1 ini emg hobi tebar pesona ke mana”..,pe bkn Kencana bengong ga bs ngomong apa”,heee!Baru ketemu udah jadi pacar,bsk” bs naik tingkat lg nih..,enaknya…
    Aq penasaran ma lanjutannya,di tunggu ya Eon.. 🙂

  8. Hahaha c maknae pke ktduran sgala.
    tp tumben mw jg dia bgun y meskpun stgah sdar n ogah2an, tetep aja akhirnya bkin org ksel, nunggu mpe 1jam.ckckckck
    Tp salut bwt Kencana yg amat sgat sbar yg drawal dah dbkin stres ama SUJU,dgn hsil dr ksabaranya Ia dpet pcar mendadak.hahahaha
    Mang dech soal tebar pesona no.1 pstinya Park Jung Soo.

    Well, dtggu part slanjutnya..

  9. Pingback: [FANFICT] Polkadot « Time to Write

  10. mau dong kayak Kencana, masuk ke dorm Super Junior dengan sangat mudah. diakui jd fans Leeteuk pula. hehe

    nice story.
    ditunggu kelanjutannya ya.

  11. waduhh..saya belum ninggalin jejak d sini (lagi) y..
    mian author..lupaa.. pdhl dh baca dr kmrn2..

    mau donk d godain jd bininya etuk..*plaakk!!

    Ternyata Kencana tu Nana y..
    *Nana keselek…
    Ok Ok,,, d tunggu lanjutannya…^^

  12. Ichaaaa.. ~ mianhae baru ninggalin jejak sekarang.
    whooa, ini sekuelnya Miracle toh, asiiik…. 😀

    Kencana~ nama yang indah… 🙂
    itu bang Leader sok SKSD gitu yee ngaku2 kencana yeojachingunya,, hahahaha…

    Kyuuuu~ ampuuun.. kenapa bisa ketiduran lagiii?… ckckck cape yaa mas, kasian… 😦

    aku penasaran gimana tampangnya Oppadeul kalo mereka baru aja bangun tidur?… hehehe…

    yeS, namanya Sungmin muncul disini… *happy* 😀

    ayooo cha, dilanjut yaa ceritanya,, SEMANGAT…!!

  13. annyeong, reader baru.
    editan ya? hehe, penggunaan POV orang pertama masih banyak yg nempel. But afterall, ceritanya oke..
    mau nanya nih, ini cuman sampe part 3 ya?

    • Hehehe, iya nih. dulunya POV orang pertama diganti jadi orang ketiga.

      Lanjutannya masih dalam pengerjaan,, tungguin ya ^^

      Makasih udah baca+komentar.

Leave a reply to sachakarina Cancel reply